Hari Kamis, 28 April 2022, saya mendapat kesempatan diajak menjadi pembicara di sebuah acara bertajuk Expats & Experts. Di acara tersebut membahas tentang bahasa Estonia dari sudut pandang ekspatriat yang mau/sedang mempelajarinya dan bagaimana warga asli Estonia menyikapi hal tersebut.
Sedikit latar belakang tentang bahasa Estonia (Eesti keel), bahasa ini adalah bahasa resmi dari Republik Estonia dengan jumlah penutur asli orang Estonia sekitar 1,1 juta orang. Bahasa Estonia ada dalam satu grup bahasa dengan bahasa Finlandia dan Hungaria, tapi sangat jauh dengan tetangganya bahasa Rusia. Bahasa Estonia terkenal sangat sulit dipelajari, walaupun terasa lebih mudah dibandingkan belajar bahasa Finlandia.
Sebetulnya untuk tinggal di Estonia terutama kalau tinggal di ibukota seperti Tallinn atau kota yang banyak pelajar internasional seperti Tartu, pendatang bisa bertahan hidup hanya dengan bahasa Inggris. Orang-orang di kota-kota tersebut sudah banyak yang bisa berbahasa Inggris. Jadi kalau tidak ada rencana untuk tinggal lama di Estonia, maka tidak ada situasi khusus yang mengharuskan untuk belajar. Apalagi bahasa Estonia penuturnya tidak banyak. Kalau keluar dari Estonia, hampir pasti tidak akan seberguna belajar bahasa Spanyol misalnya.
Tentu saja jika seorang ekspatriat yang tinggal di Estonia mau belajar bahasa Estonia, akan membuka banyak hal menarik dan bisa menyelami kehidupan di Estonia lebih dalam lagi. Beberapa hal diantaranya:
Kamu bayangkan saja jika orang asing mau bersusah payah belajar bahasa Indonesia, apa yang terjadi? Mereka akan lebih mudah berteman dengan orang lokal dan menyelami kehidupan yang ada di Indonesia.
Dari diskusi tersebut, ternyata ada hal menarik dari perspektif warga lokal yang akhirnya saya ketahui:
Akhir kata, jika kamu menjadi seorang ekspatriat di suatu negara. Saya sangat menyarankan untuk kamu belajar bahasa nasional negara tersebut. Saya pernah menuliskan sebuah artikel tentang cara belajar bahasa asing secara mandiri yang bisa kamu akses di tautan berikut ini.