Dari awal saya berencana exit dari Froyo, saya sudah bersiap-siap mengurus aneka macam dokumen legal untuk perusahaan baru saya, Tanibox. Waktu itu saya segera mengurus pendirian PT yang berdomisili di Tangerang pada bulan Februari 2017. Saya menggunakan jasa notaris untuk pengurusan PT sampai tuntas. Waktu itu notaris saya cuma bilang, “kalau mengurus di Tangerang akan sedikit lebih lama loh birokrasinya, Mas, dibanding Jakarta. Bisa beda sekitar 2 bulan.” Saya pun setuju. Perkiraan saya paling juga Mei 2017 udah beres. Ternyata meleset hingga 6 bulan!
Hasilnya sampai bulan Agustus 2017 ini (saat tulisan ini keluar), PT Tanibox Agritech Indonesia baru ada akte dan NPWP saja. SIUP sama sekali belum keluar. Luar biasa bukan?
Kartu e-Residency pada saat digunakan
Sekarang saya akan bercerita mundur sedikit ke tahun 2016. Di tengah tahun 2016, saya sempat membaca-baca berita soal Estonia e-Residency. Intinya adalah dengan memiliki kewarganegaraan digital Estonia, para entrepreneur di seluruh dunia bisa membuka perusahaan di Estonia hanya dari depan laptop di mana pun mereka berada.
Estonia dengan ibukotanya Tallin. Penduduk Estonia hanya sekitar 1,3 juta orang.
Setelah membaca beberapa artikel lanjutan, akhirnya saya pun tertarik mencoba untuk menjadi early adopter Estonia e-Residency, walaupun waktu itu saya belum tahu pasti mau saya apakan e-Residency tersebut. Saya pun mendaftarkan diri di website https://e-estonia.com/, menyerahkan berbagai macam dokumen legal, dan membayar sekitar 100 Euro.
Dikarenakan Estonia tidak memiliki kedutaan besar di Indonesia, maka saya minta kartu e-Residency dikirimkan ke konsulat Estonia di Singapura. Di Singapura sendiri, Estonia hanya memiliki konsulat bukan kedutaan besar. Kedutaan besar terdekat dari Indonesia adanya di Beijing. Alhasil saya harus menunggu kartu e-Residency saya sampai di konsulat Singapura sekitar 3 bulan dari yang seharusnya 1 bulan sudah bisa saya dapatkan, karena kartunya harus jalan-jalan dahulu ke Beijing.
Paket e-Residency yang isinya smart card dan card reader-nya.
Balik lagi ke tahun 2017. Saya pun memutuskan untuk mendaftarkan Tanibox di Estonia, karena setelah dipertimbangkan layanan Tanibox itu bisa dijual secara global. Selama pasarnya ada dan bisa dijangkau, kenapa harus membatasi diri dengan hanya berjualan di Indonesia? Kami memang bercita-cita bisa menembus pasar European Union, baik pasar customer-nya maupun pasar tenaga kerjanya. Estonia merupakan salah satu negara yang tergabung di European Union. Tentu akan lebih legit jika kami berbisnis di Eropa menggunakan entitas perusahaan Eropa dibanding menggunakan entitas Indonesia.
Saya menggunakan jasa http://leapin.eu/ untuk mendaftarkan perusahaan saya di Tallinn. Prosesnya berlangsung sangat cepat, semua hanya dari depan laptop. Tidak perlu mengeluarkan pulpen maupun pergi ke tukang fotokopi. Semua hanya dengan menggunakan kartu e-Residency untuk login ke Website, menandatangani dokumen pendirian perusahaan, dan menandatangani dokumen-dokumen perpajakan.
Proses onboarding di dashboard Leapin yang sangat transparan.
Biaya awal yang saya keluarkan untuk semua proses pendirian Osaühing (OÜ) ini adalah 278,80 Euro. Prosesnya membuat saya kagum. Saya mendaftarkan diri di Leapin hari Selasa, 1 Agustus jam 5 sore, yang artinya di Tallinn jam 12 siang. Keesokan harinya, Rabu, 2 Agustus jam 8 malam yang berarti di Tallinn jam 3 sore Tanibox OÜ sudah terdaftar di Estonia dan sudah bisa digunakan untuk berbisnis.
Satu-satunya kelemahan dari sistem e-Residency (untuk saat ini), adalah belum bisa membuka rekening bank di Estonia secara jarak jauh. Tapi jangan khawatir, karena undang-undang untuk membuka rekening bank lewat jarak jauh dengan menggunakan Skype (Skype ini awalnya adalah startup Estonia sebelum dibeli Microsoft) sudah disahkan. Katanya sih Swedbank dan LHV, akan mulai tes implementasi di kuartal ketiga tahun 2017. Untuk sementara waktu, bagi entrepreneur yang belum mau mengeluarkan uang untuk perjalanan ke Estonia demi membuka rekening bank, maka dapat menggunakan layanan seperti Transferwise Borderless atau Holvi untuk menerima, menyimpan, dan mengirimkan uang dari dan ke rekening bank di negaranya masing-masing.
Maka perbandingan antara mendirikan PT Tanibox Agritech Indonesia yang berdomisili di Tangerang dengan pendirian Tanibox OÜ yang berdomisili di Tallinn, adalah berikut ini.
Tangerang, Indonesia
Biaya: Rp 12.500.000 untuk jasa notaris dan mengurus PT sampai tuntas
Waktu yang dibutuhkan: 6 bulan dan belum beres :(
Update terbaru: Akhirnya beres setelah 9 bulan!
Tallinn, Estonia
Biaya: 278,80 Euro untuk jasa pengurusan pendirian OÜ sampai tuntas
Waktu yang dibutuhkan: kurang dari 24 jam kerja
Ciiieeee….langsung jadi multinesyeeenel…
Pembaruan tulisan di 2019